PERTUMBUHAN DAN STATUS NITROGEN PADA 15 GENOTIPE JAGUNG MANIS DI DATARAN RENDAH YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA ORGANIK

Abstract

Jagung manis merupakan komoditi sayuran berupa tongkol yang dikonsumsi segera setelah panen. Rasa yang manis dan kandungan gizi yang tinggi, menyebabkan permintaan terhadap komoditi ini cukup tinggi. Selama ini budidaya jagung manis sebagian besar dilakukan secara konvensional. Di sisi lain tingkat kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi produk organik yang bebas residu bahan kimia juga semakin baik. Kebutuhan unsur hara tanaman khususnya nitrogen pada pertanian organik dapat dipenuhi melalui pemberian pupuk organik. Dengan pemberian nitrogen yang cukup tersebut dapat memberikan pertumbuhan tanaman yang baik terhadap batang jagung. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil 15 varietas jagung manis yang dibudidayakan secara organik serta membandingkan serapan nitrogen pada 15 varietas jagung manis yang dibudidayakan secara organik di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2014 di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu pada ketinggian ± 15 mdpl. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 15 varietas jagung manis, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Sehingga terdapat 45 plot percobaan dalam 3 blok. Variabel pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, diameter batang, diameter tongkol tanpa kelobot, hasil hijauan perpetak, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, edible part, konsentras N jaringan tanaman, serapan nitrogen, N-total tanah, pH tanah, C-Organik tanah. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis tidak berbeda nyata antar varietas yang diuji kecuali tinggi tanaman. Serapan nitrogen antar varietas tidak terdapat perbedaan yang nyata, namun varietas jambore menyerap nitrogen paling tinggi, sedangkan varietas sweet boy cenderung menyerap nitrogen paling rendah dibanding varietas yang lainnya, kekurangan unsur nitrogen dan ketidak sesuaian wilayah adaptasi pada tanaman jagung manis dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jagung manis

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions