PENGARUH NANOPARTIKEL KITOSAN-EKSTRAK UMBI SIMBAGH UTAK (Hydnophytum formicarum) TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS ANTIMALARIA PADA MENCIT JANTAN YANG TERINFEKSI Plasmodium berghei

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui hasil uji fitokimia, hasil sintesis, karakterisasi, dan pengaruh pemberian nanopartikel kitosan-ekstrak umbi “Simbagh Utak” (Hydnophytum formicarum) terhadap peningkatan aktivitas antimalaria pada mencit jantan yang terinfeksi plasmodium berghei. Metode yang digunakan untuk mensintesis nanopartikel adalah gelasi ionik yang didasarkan pada interaksi elektrostatik antara gugus amina pada kitosan dengan gugus muatan negatif dari polianion NaTPP. Penambahan NaTPP ini berfungsi sebagai zat pengikat silang yang akan memperkuat matriks nanopartikel kitosan, sehingga nanopartikel kitosan yang terbentuk akan lebih stabil. Hewan uji yang digunakan sebanyak 35 ekor, yang dibagi dalam 7 kelompok perlakuan dengan 5 kali pengulangan. Kelompok K(-) sebagai kelompok kontrol, negatif yang diinfeksi dan diberi aquades, kelompok K(+) kelompok kontrol positif diinfeksi dan diberi obat klorokuin, kelompok P0 adalah kelompok yang diinfeksi dan diberi ekstrak umbi “Simbagh Utak” dengan dosis 0,056 g/kg BB, kelompok P1,P2,P3, dan P4 diinfeksi dan diberi nanopartikel kitosan-ekstrak umbi “Simbagh Utak” dengan dosis berturut-turut 0,056 g/kg BB, 0,028 g/kg BB, 0,014 g/kg BB dan 0,0056 g/kg BB. Hasil karakterisasi PSA di peroleh ukuran rata-rata nanopartikel kitosan-ekstrak umbi “Simbagh Utak” ialah 77,75 nm. Hasil karaterisasi SEM diperoleh morfologi permukaan yang tidak beraturan. Pada penelitian ini, diperoleh dosis efektif terhadap peningkatan aktivitas antimalaria pada mencit jantan ialah dengan dosis 0,028 g/kg BB. Kata kunci : Simbagh Utak, Gelasi ionik, Malaria, nanopartikel kitosan, Plasmodium berghe

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions