Hyperhomocysteinemia : an Independent Risk Factor for Acute Ischemic Stroke in Immanuel Hospital Bandung

Abstract

Stroke merupakan suatu penyakit dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi, baik di Indonesia maupun negara-negara lain. Hiperhomosisteinemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit pembuluh darah, antara lain stroke iskemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah hiperhomosisteinemia merupakan suatu faktor risiko independen pada kejadian stroke iskemik di Rumah Sakit Immnuel Bandung.Pada penelitian yang bersifat observasional deskriptif ini, dicari data berbagai faktor risiko penderita stroke iskemik akuta (SIA). Data diperoleh dari rekam medik RS Immanuel periode Juli 2003 sampai dengan Agustus 2004. Kemudian data dianalisis secara statistik untuk mencari nilai rerata, standar deviasi, dan proporsi dari setiap faktor risiko yang menimbulkan SIA pada selang kepercayaan 95%.Dari 37 orang penderita SIA ( 23 pria, 14 wanita, usia rata-rata 58,35 tahun ) yang memenuhi kriteria penelitian, didapatkan hasil kadar plasma homosistein total (tHcy) 12,08μmol/L , SD 6,57μmol/L , proporsi 43,2% (95%CI:27,2-59,2). Sedangkan kadar plasma kolesterol total, trigliserida, LDL kolesterol, HDL kolesterol berturut turut adalah 188 mg/dl , SD 33,3 mg/dl , proporsi 35,1% (95%CI:16,1-36,9) ; 141 mg/dl , SD 45,1 mg/dl , proporsi 24,1% (95%CI:10,2-26,1) ; 120,5 mg/dl , SD 30,1 mg/dl , proporsi 37,8% (95%CI:18,2-39,5) ; 43,7 mg/dl , SD 10,4 mg/dl , proporsi 27,1% (95%CI:11,8-40,8). Faktor risiko lain seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan merokok merupakan kriteria eksklusi. Dari 37 orang sehat yang menjadi kontrol (serupa dalam usia dan gender) didapatkan hasil kadar tHcy 8.48μmol/L, SD 2.48μmol/L, proporsi 10.8% (95%CI : 2.78-13.2), p<0.005. Odds rasio hiperhomosisteinemia sebagai faktor risiko SIA adalah 6.28.Dapat disimpulkan bahwa hiperhomosisteinemia nampaknya merupakan suatu faktor risiko independen terhadap penderita stroke iskemik akuta di Rumah Sakit Immanuel Bandung