Wisata pantai merupakan wisata favorit yang mengandung resiko tinggi. Bahaya pantai salah satunya adalah kecelakaan yang terjadi di wilayah pantai dan beberapa kasus kecelakaan yang terjadi di pantai biasanya akibat pengawasan yang lemah, kurangnya pemahaman wisatawan akan bahaya pantai, fasilitas pengawasan yang kurang memadai, atau wisatawan yang tidak dapat berenang kemudian terseret arus sampai ke tengah laut. Menurut Daryono (2010), arus yang membawa korban tersebut adalah Rip Current. Penelitian ini bertujuan untuk Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui zona potensi rip current, Mengetahui persentase potensi terjadinya rip current di Pantai Kuta Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Kuta Bali dibagi kedalam 2 (dua) zona, yaitu zona aman dan zona bahaya. Pada zona aman terdapat 2 (dua) pola rip current, karena gelombang yang datang tidak membentuk sudut yang tegak lurus terhadap garis pantai, sedangkan pada zona berbahaya terdapat 7 (tujuh) pola rip current. Persentase terjadinya rip current di sepanjang Pantai Kuta Bali adalah sebesar 83%, nilai ini berdasarkan kejadian gelombang pecah tipe plunging. Slope pantai akan mempengaruhi terjadinya rip current. Pada penelitian ini pantai landai memiliki potensi rip current paling besar yaitu sebesar 91.5% yang memiliki slope sebesar 7.5˚, berada pada koordinat 08˚43'23” LS dan 115˚10'9” BT. Sedangkan, pantai datar memiliki potensi rip current yang kecil yaitu sebesar 51.5% dan memiliki slope antara 0.5˚ sampai 1.8˚