Nitrogen (N) merupakan unsur makro yang diperlukan oleh tanaman. Bakteri Azotobacter sp. diketahui dapat memfiksasi N secara nonsimbiotik dan menghasilkan hormon tumbuh seperti IAA dan polisakarida ekstraseluler. Kemampuan penambatan N dan produksi IAA dipengaruhi oleh galur bakteri dan asal isolat. Penelitian dilakukan untuk mengkarakterisasi 44 isolat Azotobacter sp. yang diisolasi dari beberapa habitat lahan kering, yaitu perkebunan kelapa sawit di Sekayu (Sumsel), perkebunan kopi dan jambu mete di Nusa Tenggara Timur, areal tanaman jagung di Banjar (Kalsel), dan kebun karet di Bogor (Jabar). Isolasi bakteri Azotobacter sp. dilakukan menggunakan medium Ashby. Isolat yang diperoleh diuji kemampuannya menghasilkan IAA dan pengaruhnya terhadap perkecambahan benih serta pertumbuhan kacang penutup tanah (Pueraria phaseoloides). Hasil percobaan menunjukkan bahwa isolat 116 (2) menghasilkan IAA tertinggi, yaitu 2,815 μM pada hari ke-3 dan 4,02 μM pada hari ke-6. Isolat tersebut berasal dari Sikka, Flores, NTT. Isolat D1/8B (asal perkebunan kelapa sawit di Sumsel) dan S5 (asal areal tanaman jagung di Kalimantan) dapat meningkatkan 2-3 kali jumlah benih P. phaseoloides yang berkecambah pada hari ke-3. Isolat D1/2, 107, dan 113 dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sorgum (total biomasa basah dan kering) lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk NPK 100%. Isolat D1/2 asal Sumsel meningkatkan perkecambahan benih dan pertumbuhan sorgum relatif tinggi, sedang isolat 113 asal Sikka, Flores, NTT, mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman sorgum