research

Tindakan Kolektif Perlawanan Pembuat Petasan Terhadap Aturan Hukum Di Kampung Petasan Kabupaten Jombang

Abstract

Penelitian pada pembuat petasan ini didasari pada tindakan kolektif perlawanan mereka lakukan untuk tetap berusaha mempertahankan kegiatan tersebut.Dalam melihat kronologi kemunculan perlawanannya, ada dua poin yang terpenting yaitu pertama, akibat ingatan bersama pada masa pemerintahan Orde Baru.Pada masa pemerintahan ini, kegiatan membuat petasan sempat berhenti akibat sikap represi Negara.Kedua, adanya hubungan pola resiprositas diantara pembuat petasan dan masyarakat sekitar untuk saling membantu melakukan tindakan kolektif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis lebih dalam tindakan kolektif perlawanan pembuat petasan terhadap aturan hukum yang dijalankan aparat Negara.Dalam melihat kasus permasalahan ini, peneliti menggunakan telaah perspektif Scott tentang perlawanan masyarakat petani kelas bawah kepada elit petani.Analogi perlawanan inilah yang digunakan peneliti untuk menganalisis permasalahanyang terjadi lokasi penelitian. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, banyak ditemukan kesamaan bentuk perlawanan yang diteliti Scott dengan perlawanan yang dilakukan pembuat petasan.Cara-cara seperti upaya menghalang-halangi, sabotase, pemboikotan, dan upaya menghilangkan jejak, merupakan bentuk-bentuk perlawanan tersebut. Akan tetapi, meskipun perlawanan ini banyak menggunakan model Scott, tidak berarti hanya sebatas perlawanan semacam ini yang dilakukan. Mereka juga melakukan upaya kolektif perlawanan terbuka terhadap kepolisian.Sehingga berangkat dari hasil penelitian ini, peneliti juga memiliki telaah kritis tersendiri terhadap perlawanan yang dinyatakan oleh Scott bersifat statis. Kondisi ini karena masyarakat yang bersifat dinamis, tentunya juga akan melakukan perlawanan secaraterbuka kalau tidak sesuai dengan tujuan bersama

    Similar works