research

Intestinal Parasite Incidence on Elementary School Students in Town and Village at Tanah Bumbu District

Abstract

Intestinal parasitic diseases is common occurre in children with the high risk and it become problem that need effective and efficient control. The purpose of this research is to obtain prevalent data and the distribution pattern of intestinal parasites in children of urban and rural area in Tanah Bumbu district by conducting survey on worm infected primary students. Collecting and examining samples of students feses from five schools, three schools in Simpang Empat sub district as urban area, and two schools in Sungai Loban sub district as rural area were conducted on this research. The examination uses direct examination methode using microscope to find out the positive samples containing worm eggs. The result indicated that 388 samples from urban area there were 25 (6,4%) positive and 113 samples from rural area there were 13 (11,5%) positive. Next, the worm species prevalence in urban area are Ascaris lumbricoides (2,6%), Trichuris trichiura (2,3%), Hymenolepis nana (1,5%) and Hookworm (0,3%). Worm species prevalence in rural area are A.lumbricoides (8,0%) , H. nana (0,9%) and Enterobius vermicularis (2,7%). Prevalence of parasites was higher on boys than girls bath urban and rural area. Prevalens of parasites was higher on 6-9 years age than 10-15 years age bath urban and rural area.Penyakit parasit pencernaan umumnya lebih banyak terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data kejadian infeksi parasit pencernaan pada anak-anak daerah perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Tanah Bumbu dengan melakukan survei cacingan pada anak sekolah dasar. Pengumpulan sampel feses dilakukan di lima Sekolah Dasar (SD), tiga SD di Kecamatan Simpang Empat yang mewakili daerah perkotaan dan dua SD di Kecamatan Sungai Laban yang mewakili daerah pedesaan. Pemeriksaan sampel menggunakan metode pemeriksaan langsung dengan mikroskop untuk mengetahui sampel yang positif mengandung telur cacing. Hasil menunjukkan 388 sampel feses dari SD di perkotaan, terdapat 25 sampel (6,4%) yang positif, sedangkan 113 sampel feses dari SD di pedesaan terdapat 13 sampel (11,5%) yang positif. Prevalensi spesies cacing yang ditemukan di daerah perkotaan yaitu Ascaris lumbricoides (2,6%), Trichuris trichiura (2,3%), Hymenolepis nana (1,5%) dan Hookworm (0,3%). Prevalensi spesies cacing yang ditemukan di daerah pedesaan yaitu A. lumbricoides (8,0%) , H. nana (0,9%) dan Enterobius vermicularis (2,7%). Prevalensi kecacingan anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan anak perempuan, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Prevalensi kecacingan pada kelompok umur 6-9 tahun lebih tinggi dibandingkan anak kelompok umur 10-15 tahun, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 21/11/2017