research

Pengaruh Waktu Maserasi Zat Antosianin sebagai Pewarna Alami dari Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatasl)

Abstract

Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) berpotensi sebagai salah satu sumber antosianin yang dapat berfungsi sebagai pewarna alami, antioksidan, antimutagenik dan antikarsinogen. Antosianin adalah pigmen yang larut dalam air bertanggung jawab terhadap warna biru, ungu, violet, magenta, merah dan orange. Antosianin itu sendiri aman untuk dikonsumsi, tidak beracun dan tidak menimbulkan mutasi genetika. Hal tersebut membuktikan bahwa pewarna alami khususnya antosianin aman digunakan. Antosianin dapat rusak pada suhu tinggi (pemanasan) yang biasa digunakan dalam pembuatan sejumlah produk pangan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat pewarna alami dari ubi jalar ungu, mencari pengaruh rasio pelarut terhadap rendemen dan mendapatkan rasio pelarut terbaik untuk mendapatkan rendemen yang maksimal. Penelitian dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi (yaitu penyaringan sederhana yang dilakukan dengan perendaman ubi ungu dalam etanol 96 % dan air pada temperatur kamar dan terlindung dari sinar matahari) dengan menggunakan waktu maserasi (4 jam, 8jam, 18 jam, 24 jam, 30 jam). Hasil ekstraksi kemudian disaring dan dipekatkan dengan rotary vakum evaporator dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer UV- Vis. Hasil ekstraksi antosianin pada ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) dibandingkan dengan pembanding billberry ekstrak dimana dalam standar tersebut telah diketahui pasti kandungan antosianin. Hasil 0 rendemen yang terbaik didapat 4.87% pada suhu 50 C dengan tekanan 2 atm dan pada waktu maserasi 30 jam. Dengan persamaan y= 0.063x + 2.904 dengan R2 = 0.972 Dan kadar antosianin terbaik yang 0 didapat adalah 11.01 mg/mL pada suhu 30 C dengan tekanan 1 atm dan pada waktu maserasi 30 jam, dengan persamaan Y= 0.189x + 5.489 dengan R2 = 0.97

    Similar works