research

Kebebasan Narasi Rivalitas Kandidat Presiden Amerika 2016 dalam Imaji Kartun Politik

Abstract

Artikel ini membahas rivalitas Donald Trump dan Hillary Clinton sebagai kandidat Presiden Amerika yang dinarasikan dan dimitoskan melalui imaji kartun politik. Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana kandidat Presiden Amerika dinarasikan melalui kartun politik? dan bagaimana narasi itu membentuk mitos rivalitas para kandidat presiden dikartun politik?. Tujuannya untuk memahami dan menguraikan narasi visual dan mitos rivalitas Trump dan Hillary dalam kartun politik. Melalui analisis multimodalitas ditemukan bahwa narasi visual kartun politik dibangun dari elemen narasi cerita dan elemen visual. Kedua kandidat dinarasikan secara positif maupun negatif. Dari narasi itu kemudian mitos rivalitas Trump dan Hillary dibentuk. Donald Trump dimitoskan dengan politik uang, pesimistis, incaran media mainstream, seperti badut, dan seorang nasionalis. Rivalnya Hillary Clinton dimitoskan lemah penuh skandal, koruptor, parasit, dan figur optimistis. Mitos-mitos itu secara naratif menggambarkan rivalitas Trump dan Hillary dalam pertarungan politik untuk pemilihan Presiden Amerika tahun 2016. Kebebasan narasi terlihat ketika kartunis menampilkan gambar kedua kandidat secara sarkastik, yakni dalam keadaan telanjang. Tetapi hak privasi individu membuat kartunis memilih sudut pandang yang tidak menampilkan seluruh bagian tubuh mereka secara vulgar

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 16/11/2017