research

Hubungan Kepatuhan Berobat dan Frekuensi Bangkitan terhadap Fungsi Kognitif pada Pasien Epilepsi di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak

Abstract

Latar Belakang: Epilepsi merupakan gangguan kronik otak yang menunjukkan gejala berupa serangan yang berulang yang terjadi akibat adanya ketidak normalan kerja sementara sebagian atau seluruh jaringan otak karena cetusan listrik yang hipereksitasi pada neuron sel-sel otak. Frekuensi bangkitan yang tinggi dan ketidakpatuhan berobat menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan fungsi kognitif pasien epilepsi. Gangguan kognitif ini dapat menurunkan kualitas hidup dan menyebabkan maladaptasi sosial pasien Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan berobat dan frekuensi bangkitan terhadap fungsi kognitif pada penderita epilepsi di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie kota Pontianak. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Data diperoleh dari wawancara kepada penderita epilepsi dengan menggunakan kuesioner MMAS dan MoCa-ina. Sampel pada penelitian berjumlah 51 orang yang menjalani rawat jalan. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil: Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi bangkitan dengan fungsi kognitif pada pasien epilepsi (p=0.000) dan juga terdapat hubungan antara kepatuhan berobat dengan fungsi kognitif pada pasien epilepsi (p=0,000) Kesimpulan: Frekuensi bangkitan dan kepatuhan berobat berhubungan dengan fungsi kognitif pasien epilepsi di Poli Saraf RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 16/11/2017