Agency for the Assessment and Application of Technology Indonesia
Abstract
Jenis pembangkit minyak dan gas yaitu PLTU Minyak, PLTG dan PLTGU, serta PLTD, masih ada di beberapa tempat di P.Jawa dan Bali. Selain PLTU minyak, PLTU batubara telah banyak dibangun di Indonesia, karena bahan bakar batubara saat ini lebih ekonomis. PLTU minyak dengan biaya pembangkitan yang mahal serta emisi tinggi perlu digantikan dengan PLTU batubara, atau pada PLTU minyak existing digantikan dengan bahan bakar cair alternatif seperti batubara cair atau DiMethil Ether (DME) yang berasal dari batubara. PLTD masih digunakan terutama pada daerah yang terisolasi/kepulauan. PLTD dg biaya pembangkitan yang semakin mahal ini dan emisi tinggi perludilakukan fuel switching dengan bahan bakar alternatif seperti gas atau DME batubara cair. Pengembangan lebih lanjut gasifikasi batubara yang dapat mensuplai PLTGU (IGCC) dan gasifikasi batubara untuk bahan bakar cair seperti DME, agar dapat mengurangi pemakaian BBM dan gas alam yang cadangannya semakin menipis, baik untuk sektor kelistrikan, transportasi dan industri kimia seperti pupuk. Program 10.000 MW harus memasukkan PLTU ultra/supercritical khususnya padaPLTU skala besar (400-600MW), agar diperoleh PLTU dengan efisiensi tinggi dan emisi yang rendah terutama pengurangan emisi CO2. Pemerintah perlu menjaga sumberdaya batubara, agar ekspor dapat dibatasi dan lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, karena cadangan gas alam danminyak bumi tidak dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri