research

Analisis Timbunan Pelebaran Jalan Simpang Serapat Km-17 Lingkar Utara

Abstract

Jalan lingkar utara adalah daerah yang berjenis tanah rawa atau tanah lunak maka untuk melakukan perkuatan tanah tersebut maka digunakan geotextile dan cerucuk. Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui tinggi timbunan kritis pada badan jalan, mengetahui daya dukung tanah dengan menggunakan geotextile sebagai bahan pemisah dan cerucuk sebagai perkuatan, mengetahui penurunan yang terjadi pada timbunan badan jalan mengetahui faktor keamanan pada tanah lunak.Daya dukung tanah dikenalkan oleh Prandtl (1921) yang mengembangkan persamaan dari analisis kondisi aliran. Teori ini dikembangkan oleh Terzaghi (1943), Meyerhof (1955), Hansen (1970), Vesic (1975) dan lainnya. paham analisa perhitungan daya dukung tanah lempung dikembangkan para ahli tersebut mengasumsikan tanah lempung dalam keadaan tidak terganggu. Berdasarkan hasil analisis timbunan dapat perhitungan daya dukung tanah di titik lokasi perencanaan ada dua titik pengujian sondir yang berkisar antara. 0-150 kg/cm². Berdasarkan pengamatan di lapangan tinggi timbunan rencana 1.5 m dan perhitungan tinggi timbunan kritis adalah 1.40 m. Perhitungan beban (qo) tinggi timbunan rencana (Hr) = 1,5 m sebesar 3,30 t/m2 > sehingga diperlukan perkuatan dengan daya dukung tanah 8,4 t/m2. Jumlah cerucuk yang diperlukan dalam satu m² adalah 4 batang

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 18/10/2017