Komodifikasi Perempuan dalam Strategi Promosi Free For Ladies di Klub Malam Liquid Yogyakarta

Abstract

Tidak diijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan Universitas dikarenakan tidak ada keterangan tanggal lulus ujian discan lembar pengesahan.Kebutuhan masyarakat akan hiburan yang terus meningkat mendorong para pelaku industri hiburan berlomba-lomba untuk menawarkan berbagai layanan atau promosi yang menarik yang dapat memanjakan para konsumennya. Salah satunya melalui promosi Free For Ladies yang banyak ditawarkan dalam klub malam, termasuk di dalamnya klub malam Liquid Yogyakarta. Terdapat sedikit perbedaan antara Free For Ladies yang diterapkan di Liquid Yogyakarta dengan klub lainnya, yaitu para konsumen perempuan harus berdandan layaknya perempuan yang feminin seperti menggunakan dress maupun high heels. Dibalik strategi promosi ini, ada indikasi yang mengarah pada terbentuknya komodifikasi kepada para konsumen perempuan sebagai akibat dari sistem kapitalisme dalam industry hiburan malam. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan bentuk komodifikasi perempuan yang terjadi di dalam strategi pemasaran “Free For Ladies” di Klub Malam Liquid, Yogyakarta. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif etnografi digunakan peneliti dalam penelitian ini untuk mengetahui kejadian di lapangan. Teori yang digunakan adalah teori Feminin Materealism milik Karl Marx yang menekankan asumsi bahwa ketidakadilan gender dalam masyarakat lebih disebabkan oleh penindasan kelas dalam hubungan produksi ekonomi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terjadi proses komodifikasi konsumen perempuan yang sengaja dilakukan klub malam Liquid Yogyakarta untuk menarik perhatian pengunjung melalui strategi promosi bersyarat “Free For Ladies”. Syarat yang dimaksudkan bagi konsumen perempuan adalah harus berdandan selayaknya wanita feminin dengan menggunakan dress dan high-heels sebagai sarana untuk menarik pengunjung laki-laki agar datang lebih banyak. Terutama para pengunjung laki-laki yang rela mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan kesenangan, dan kans bagi wanita untuk menunjukan dirinya lebih menjual. Dalam teorinya Karl Marx menjelaskan bahwa kapitalisme menganggap semua barang adalah komoditi, artinya barang bernilai hanya sejauh ia mempunyai nilai tukar dan dapat di tukarkan dalam tindakan tukar menukar, seperti halnya fenomena di klub malam Liquid yang menukarkan image tubuh perempuan dengan fasilitas masuk secara gratis yang sebenarnya merupakan salah satu bentuk eksploitasi terhadap perempuan.Society needs of entertainment are keep decreasing to push the actors in entertainment industry compete to offer more services to attract their customers. One of those offers is “Free For Ladies” which is offered a lot by night clubs, including Liquid night club at Yogyakarta. There’s a difference between “Free For Ladies” offered by Liquid and another night club there, located in Yogyakarta. Ladies customers are requiere to dress up in feminine looks. Behind this promotion strategy , there were indications that lead to the formation of the commodification of the female consumers as a result of the capitalist system in the entertainment night industry . Purpose of this research is to explain the form of female commodification happened in marketing strategy of “Free For Ladies” at Liquid Yogyakarta. Qualitative approachment and ethnography descriptive methods is used by researcher in this research to do the observation. Karl Marx theory of Materialism Feminine used by researcher to emphasize the main asumption of gender equality in society are caused by suppression of cluster in society in relation of economical productions. The results of this research prove that there is a process of commodification of female consumer’s deliberate Liquid nightclub Yogyakarta to attract the attention of visitor’s especially male consumers through promotional strategies conditional "Free For Ladies". Terms that are intended for the consumer is a woman should dress properly feminine woman using a dress and high - heels as a means to attract male visitors to come more . Especially the male visitors are willing to spend a lot of money to have fun , and a chance for a woman to show her more selling. In theory, Karl Marx explained that capitalism assumes all goods are commodities , meaning that goods worth only so far as it has the exchange rate and can be exchanged in the act of exchange , as well as phenomena in the night club Liquid who redeem the image of the female body with the facility free entry truth is one form of exploitation of women

    Similar works