research

Response of Falciparum Malaria to a Standard Regimen of Chloroquine in Jayapura, Irian Jaya

Abstract

Untuk pertama kalinya di Indonesia, resistensi chloroquine terhadap Plasmodium falciparum telah dilaporkan oleh J. Verdrager dan Arwati pada tahun 1974. Distribusi yang pasti tentang adanya resistensi chloroquine terhadap P. falciparum di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, belumlah begitu jelas. Akan tetapi kelihatannya resistensi ini terdapat di daerah-daerah dimana A. balabacensis sebagai vector. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi resistensi ini ialah intensitas transmisi dan penggunaan obat-obat anti malaria yang meluas, terutama pada penduduk yang tak mempunyai kekebalan. Keadaan seperti digambarkan diatas terutama tentang intensitas transmisi yang cukup tinggi terdapat di Irian Jaya dimana vector utama adalah A. punctulatus group. Dari 35 penderita yang di-follow-up, diperoleh 7 orang yang resisten tingkat RI. Seorang diantaranya timbul bentuk asexual dari parasit pada hari ke-9, dan ke-enam lainnya pada hari ke-21 setelah makan obat chloroquine dengan dosis sesuai dengan standard WHO

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 19/08/2017