research

Estimasi Incremental Capital Output Ratio (Icor) Untuk Perencanaan Investasi Dalam Rangka Pembangunan Sektor Pertanian

Abstract

EnglishAchievement of the targeted growth of agricultural GDP needs sufficient amounts of investment. The required amounts of investment can be correctly determined when the values of ICOR (Incremental Capital Output Ratio) have been known. This study aims at: (1) To estimate the values of agricultural ICOR emplyoing Leontief's Input-Output approach; (2) To simulate the requirement of agricultural investment to achieve the targeted growth of agricultural GDP by 2010-2014; and (3) To identify factors encouraging or discouraging agricultural investment. This research used Input-Output data from BPS and survei data in 2011 in West Java, East Java, Riau, and South Sulawesi Provinces. The results show that: (1) The values of ICOR < 1, meaning that agricultural investments are efficient; (2) The values of ICOR in the 1995-2008 period were declining suggesting that agricultural investments are increasingly efficient; (3) The values of ICOR decline as processing and consumption activities are considered; (4) To reach the targeted growth of agricultural GDP of 3,75 percent by 2014, the required amout of invesment is Rp 80.1 trillions; and (5) Factors enhancing agricultural investment are good output prospect and profitability, availability of accessible formal capital sources, as well as conducive government policies, while factors hampering investment are huge capital requirement for the initial investment stage, unstable prices of some commodities, and the limited land area for expansion. Some suggestions of this research are: (1) agricultural investment promotion encompassing on-farm and processing industries; (2) simpler, rapid and cheap investment processes; (3) increasing public budgets for development/rehabilitation of agricultural infrastructure; and (4) providing supports for farmers with subsidized credits such as KKP-E, KKP-NR and KUPS. IndonesianUntuk mencapai target laju pertumbuhan PDB Sektor Pertanian diperlukan investasi yang memadai di sektor yang bersangkutan. Jumlah kebutuhan investasi dapat ditetapkan secara lebih akurat bila nilai ICOR (Incremental Capital Output Ratio) telah diketahui. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengestimasi nilai ICOR dengan pendekatan Input-Output dari Leontief; (2) Melakukan simulasi kebutuhan investasi pertanian untuk mencapai target laju pertumbuhan PDB Sektor Pertanian periode 2010-2014; dan (3) Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong atau penghambat investasi pertanian. Penelitian menggunakan data Tabel Input-Output (I-O) Tahun 1995, 200, 2005 dan 2008 bersumber dari BPS dan data survei tahun 2011 di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Riau dan Sulawesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Nilai ICOR < 1, yang berarti investasi pertanian efisien; (2) Nilai ICOR selama 1995-2008 menurun yang berarti investasi pertanian makin efisien; (3) Nilai ICOR menurun jika investasi berlanjut hingga pengolahan hasil dan konsumsi; (4) Untuk mencapai target laju pertumbuhan PDB Sektor Pertanian 3,75 persen pada tahun 2014 diperlukan total nilai investasi sebesar Rp 80,1 triliun; dan (5) Faktor-faktor pendorong investasi antara lain adalah prospek pasar output dan keuntungan USAha yang baik, tersedianya modal yang dapat diakses, dan dukungan kebijakan yang kondusif, sementara faktor-faktor penghambat adalah kebutuhan modal yang sangat besar pada awal investasi, harga output beberapa komoditas yang tidak stabil dan ketersediaan lahan yang makin terbatas. Saran: (1) Promosi investasi pertanian yang mencakup on-farm dan pengolahan hasil; (2) Fasilitasi berupa proses perijinan yang lebih sederhana, cepat dan tidak mahal; (3) Peningkatan anggaran pembangunan/rehablitiasi infrastruktur pertanian; dan (4) Dukungan kepada petani, pekebun, dan peternak berupa kredit-kredit program seperti KKPE, KKP-NR dan KUPS, dengan persyaratan yang lebih ringan

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 19/08/2017