'Indonesian Agency For Agricultural Research and Development (IAARD)'
Doi
Abstract
Kultur anther merupakan salah satu terobosan teknologi dalam kultur jaringan untuk menyediakantanaman homozigot dalam waktu yang singkat. Aplikasi kultur anther pada aksesi Anthurium lokal dapat dilakukanuntuk menyediakan tetua homozigot yang tahan terhadap penyakit hawar daun. Penelitian bertujuan menguji responsbeberapa aksesi Anthurium lokal terseleksi dalam kultur anther dan kemampuan regenerasi kalus pada berbagai mediaregenerasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Hias dari bulan Januarihingga Desember 2006. Anther diisolasi dari aksesi Anthurium lokal Cipanas Merah, Cipanas Putih, Cihideung-Lembang Merah, Sukabumi Putih, dan Salatiga Putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa aksesi Anthuriumlokal memberikan respons yang berbeda terhadap kemampuan induksi kalus. Aksesi Cipanas Putih merupakan aksesiyang paling responsif dibandingkan aksesi lainnya dengan persentase pembentukan kalus tertinggi (5,2%). Kalus yangterbentuk dalam kultur anther memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap inkubasi terang dan tumbuh lebihcepat dibandingkan dengan aksesi yang lain. Kalus hasil kultur anther aksesi Cipanas Putih memiliki kemampuanregenerasi yang tercepat (1,5-2,5 bulan) dan jumlah bakal tunas terbanyak (2,2-5,7 tunas). Media MMS-IIIR danMMS-TBN merupakan media yang sesuai untuk regenerasi tunas dari kalus hasil kultur anther aksesi Cipanas Putih.Media tersebut juga sesuai untuk inisiasi kalu