Pola shift kerja telah berjalan di berbagai belahan dunia dengan persentase peshift kerjamalam, atau shift lebih 15-20% di Eropa, 20% di Amerika Serikat, di Asia bervariasi antara 6-32% dari total pekerja. Shift kerja, yang menurut definisi adalah: suatu cara waktu kerja dibagi dalam shift secara bergantian (rotasi) pada tempat kerja yang sama. Shift dapat terus menerus atau tidak, dengan shift kerja membuat pekerjaan pada waktu yang berbeda siang dan malam selama beberapa hari atau minggu, risiko shift kerjaselain ditentukan karena jadwal shift kerja, juga ditentukan oleh waktu kerja total. Untuk menilai pola shift kerja saat ini dalam hal mekanisme adaptasi fisiologis toleransi tubuh menggunakan indikator hormon catecholamin dan kortisol urine. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi-eksperimen dengan pendekatan crossover design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola shift kerja yang dilakukan sejauh ini masih dapat ditoleransi oleh mekanisme adaptasi fisiologis tubuh pekerja yang menunjukkan bahwa ketiga pola shift kerja yang diteliti, tidak ada perbedaan tingkat hormon yang signifikan, uji yang dilakukan adalah one sampel t-test antara konsentrasi kadar hormon urine dengan nilai acuan normal dengan urutan pola shift kerja2 lebih baik dari dua pola lainnya