Kelelawar merupakan salah satu keanekaragaman dan kekayaan satwa di Indonesia. Adanya keanekaragaman jenis makanan maupun habitat kelelawar menyebabkan terjadinya perbedaan dalam mencari dan cara makan dari berbagai jenis kelelawar. Keterkaitan antara struktur indra penciuman dengan jenis dan cara makan kelelawar sangat menarik untuk dieksplorasi, karena sampai saat ini sangat sedikit data mengenai hal tersebut. Penelitian ini menggunakan 3 ekor kalong betina dewasa dan 3 ekor lasiwen betina dewasa, sebagai sampel. Hidung sebagai sampel, kemudian dibuat preparat histologi dengan metode parafin dan pewarnaan imunohistokimia terhadap ekspresi NSE. Hasil pewarnaan imunohistokimia menunjukkan bahwa imunoreaktivitas NSE pada lasiwen terindentifikasi dalam epitel olfaktorius di kedua sisi septum nasalis, konka dorsalis dan beberapa fila olfaktoria. Pada kalong tidak terindentifikasi adanya imunoreaktivitas NSE