Potensi Agroforestri untuk Penyerapan Karbon. Sistem agroforestri memiliki potensi untuk mengatasi Perubahan lahan karena dapat menyerap karbon dan secara bersamaan memberikan keuntungan ekonomi kepada petani melalui berbagai produk-produk pertanian secara berkelanjutan. Sistem tersebut merupakan sistem penggunaan lahan terintegrasi yang terdiri dari berbagai pohon dan tumbuhan perenial berkayu lainnya yang tumbuh di lahan pertanian dan lahan produksi tahunan lainnya untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi dari berbagai produk dan interaksi ekologi. Potensi agroforestri dalam penyerapan karbon sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor antara lain tipe sistem agroforestri yang digunakan, komposisi spesies, umur komponen spesies, lokasi geografis, faktor-faktor lingkungan dan praktek-praktek pengelolaan. Review literatur menunjukkan bahwa potensi penyerapan karbon dalam sistem agroforestry di daerah tropis berkisar dari 1,5 t C /ha/tahun sampai dengan 10 t C /ha/tahun, hamper sama dengan karbon yang diserap oleh hutan tanaman untuk pulp dan kertas yang sebesar 10 t C /ha/tahun. Di Sumberjaya, sebuah sistem agroforestri berbasis tanaman kopi diselidiki untuk mengetahui potensi sistem ini untuk penyerapan karbon. Hasil studi menunjukkan bahwa di survey pertama, rata-rata biomassa di kebun kopi umur 2-30 tahun adalah sekitar 92 Mg/ha. Survey kedua mengindikasikan bahwa rata-rata stok karbon dalam biomassa di atas tanah dari pohon kopi umur 6-40 tahun adalah 18,4 Mg/ha dengan standard deviasi 4,0, dan rata-rata stok karbon untuk pohon-pohon non-kopi adalah 29.6 Mg/ha dengan standar deviasi 18.9. Peningkatan stok karbon per tahun diperkirakan sebesar 2 Mg C/ha/tahun. Menghubungkan potensi agroforestri dalam penyerapan karbon dan Perubahan iklim akan memberikan insentif yang besar bagi petani-petani kecil di daerah tropis. Pemberian reward atau kompensasi kepada petani atas keuntungan lingkungan yang telah disediakan seperti pengurangan emisi akan membantu mengurangi kemiskinan di banyak areal pedesaan. Mengambil kesempatan dalam upaya mitigasi emisi karbon melalui sistem agroforestry juga dapat meningkatkan kapasitas negara berkembang seperti Indonesia untuk menghadapi Perubahan iklim