PENGARUH GEL EKSTRAK ALGA MERAH (GRACILARIA VERRUCOSA) TERHADAP PROSES PENYEMBUAN LUKA HARI KE-28 (STUDI PADA TIKUS WISTAR [RATTUS NORVEGICUS])

Abstract

Luka merupakan keadaan jaringan yang mengalami diskontinuitas akibat adanya faktor eksternal. Tubuh merespon keadaan tersebut melalui proses penyembuhan luka. Proses ini terdiri dari fase hemostasis, inflamasi, proliferasi dan remodeling. Fase remodeling terjadi pada hari ke-21 hingga 1 tahun setelah luka, ditandai dengan adanya diferensiasi fibroblas menjadi miofibroblas yang berperan dalam menyintesis molekul matriks ekstraseluler untuk menutup daerah luka. Alga merah (Gracilaria verrucosa) memiliki potensi sebagai agen penyembuhan luka karena mengandung flavonoid, terpenoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian gel ekstrak alga merah terhadap penyembuhan luka pada hari ke-28 secara histopatologi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris menggunakan 20 ekor tikus yang dibagi dalam 4 kelompok (P1, P2, P3, K) dan diberi perlukaan di gingiva anterior mandibula. Daerah luka diaplikasikan gel ekstrak alga merah 2,5%, 5%, 10%, dan gel akuades secara topikal dua kali sehari selama 28 hari, lalu jaringan luka diamati secara histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan jumlah fibroblas pada kelompok gel ekstrak alga merah 2,5% memiliki rerata 6?4, kelompok gel ekstrak 5% memiliki rerata 7?2, kelompok gel ekstrak 10% memiliki rerata 7?4, sedangkan kelompok gel kontrol akuades memiliki rerata 1?0,4. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada kelompok gel ekstrak alga merah (Gracilaria verrucosa) terhadap jumlah sel fibroblas pada penyembuhan luka hari ke-28 (Studi pada Tikus Wistar [Rattus norvegicus]) dibanding dengan kelompok gel kontrol akuades

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image