Latar BelakangGangguan ginjal akut (GGA) merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara mendadak. Perkiraan global menunjukkan bahwa 13 juta orang memiliki GGA setiap tahun. C-reactive protein (CRP) merupakan protein yang muncul pada fase akut dan merupakan suatu marker inflamasi. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar CRP pada pasien GGA, sehingga CRP diusulkan sebagai biomarker terjadinya inflamasi pada GGA. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara kadar CRP dengan GGA pada pasien sepsis.MetodePenelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan metode consecutive sampling dengan desain cross sectional. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pemeriksaan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) untuk menilai CRP, metode enzymatic untuk menilai serum kreatinin, dan pengukuran volume urin. Penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai Maret 2021 di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.HasilSecara total, penelitian ini melibatkan 16 responden. Mayoritas responden memiliki GGA stadium I (50%), berjenis kelamin laki-laki (62,5%), dan berusia di atas 35 tahun (87,6%). Hanya 3 responden memiliki kadar CRP normal (18,75%) dan 5 responden dengan urine output yang normal (31,2%). Sedangkan kadar kreatinin semua responden mengalami peningkatan. Analisis menggunakan uji Spearman menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara kadar CRP dengan serum kreatinin (p=0,000) dan kadar CRP dengan urine output (p=0,002)KesimpulanTerdapat korelasi yang signifikan antara peningkatan kadar CRP dengan GGA yang dinilai menggunakan serum kreatinin dan urine output pada pasien sepsis, sehingga CRP bisa dijadikan suatu biomarker prognostik terjadinya GGA pada pasien sepsis. Kata KunciGagal ginjal akut, c-reactive protein, sepsi