ANALISIS PERBEDAAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI BENIH PADI SAWAH BERSERTIFIKAT DAN NON BERSERTIFIKAT PADA PROGRAM PTT DI KECAMATAN SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan pokok yang menjadi esensi kehidupan manusia, karenanya hak atas pangan menjadi bagian sangat penting dari hak azasi manusia.Pembangunan ketahanan pangan di Indonesia telah ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan yang dirumuskan sebagai usaha mewujudkan ketersediaan pangan bagi seluruh rumah tangga dalam jumlah yang cukup, mutu dan gizi yang layak, aman dikonsumsi, merata serta terjangkau oleh setiap individu. Oleh karena itu ketahanan pangan menjadi salah satu isu paling strategis dalam konteks pembangunan nasional, khususnya bagi Negara berkembang seperti Indonesia. Untuk mempertahankan swasembada pangan khususnya beras, disamping penggunaan faktor-faktor produksi juga sangat ditentukan oleh tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.Benih memegang peranan penting dalam menentukan produksi yang akan diperoleh dalam berusahatani. Di dalamnya terkandung sifat-sifat yang akan tercermin pada pertumbuban dan produksi. Benih padi unggul besertifikat memiliki persentase tumbuh tinggi, tahan hama penyakit, bebas dari kotoran dan rerumputan,bebas dari insekta, kandungan airnya rendah, pertumbuban benih serempak serta produktifitasnya lebih tinggi dari varietas lokal.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar tingkat perbedaan produktivitas dan pendapatan usahatani padi sawah, antara petani yang menggunakan benih bersertifikat dan yang non beresertifikat pada program PTT di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar.Untuk mencapai tujuan tersebut maka teknik pengumpulan data yang diambil berupa teknik pengumpulan data primer dan data sekunder, data primer dilakukan secara langsung, yakni dengan mewawancarai dan membagikan kuisioner kepada petani yang menjadi responden, sedangkan data sekunder diambil dari studi kepustakaan serta referensi dari lembaga atau instansi terkait.Dari hasil penelitian diketahui prouktivitas dan pendapatan usahatani petani padi sawah di kecamatan sukamakmur yang memakai benih bersertifikat lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang memakai benih non sertifikat, namun kendati demikian masih ada petani yang memakai benih non sertifikat disebabkan karena beberapa alasan berikut : Benih bersertifikat masih dianggap hal baru yang teknik budidayanya masih dianggap sulit oleh sebagian petani, Padi lokal jenis IR-64 merupakan jenis padi yang menghasilkan kuaJitas beras yang tidak kalah bagus dengan jenis padi yang bersertifikat, akan tetapi oleh pemerintah (dinas pertanian) tidak mengeluarkan benih tersebut dalam bentuk bersertifikat lagi karena proses penanamannya yang tergolong lama yakni 120 hari , Padi lokal jenis IR-64 merupakan jenis padi yang dapat dibudidayakan secara berulang-ulang, sehingga dalam memperoleh benih untuk penanaman padi pada musim tanam selanjutnya dapat diperoleh dari hasil gabah sebelumnya, Sementara benih bersertifikat hanya dapat digunakan dalam satu kali musim tanam saja, Harga beli benih padi bersertifikat jauh lebih tinggi dari pada non-bersertifikat, sehingga para petani lebih memilih benih padi non- bersertifika

    Similar works