GAMBARAN ULTRASONOGRAFI CORPUS LUTEUM SAPI ACEH PENDERITA ENDOMETRITIS SETELAH TREATMENT LUGOL DAN PGF2? SECARA INTRAUTERI

Abstract

ABSTRAKEndometritis merupakan peradangan pada endometrium yang dapatmengakibatkan gangguan fungsi ovarium. Biasanya sapi yang mengalami endometritis memilki Corpus luteum (CL) di ovarium. Pemberian treatment yang sesuai dan efektif sangat penting dalam penanganan kasus endometritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan diameter CL pada sapi aceh penderita endometritis setelah treatment lugol 2% dan PGF2? secara intrauteri menggunakan teknik ultrasonografi. Enam ekor sapi aceh betina (n=6) yang telah didiagnosa menderita endometritis dengan kisaran umur 5-10 tahun, dibagi dalam 2 kelompok perlakuan. Kelompok 1 (K1, n=3) diberi perlakuan dengan treatmentlarutan lugol 2% sebanyak 50 ml/ekor secara i.u. Kelompok 2 (K2, n=3) diberi perlakuan dengan treatment lugol 2% 50 ml ditambah PGF2?12,5 mg/ekor secara i.u. Pemeriksaan dilakukan setelah treatment selama 24 hari. Hasil analisis statistik penurunan diameter CL tidak terdapat perbedaan nyata pada kedua kelompok perlakuan (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa treatment sapi-sapi aceh endometritis menggunakan kombinasi lugol 2% dan PGF2? kurang efektif terhadap penyembuhan berdasarkan gambaran ultrasonografi CL pada ovarium sapi aceh endometritis.Kata kunci: Sapi aceh, endometritis, ultrasonografi, lugol, PGF2

    Similar works