ABSTRAKStres merupakan kondisi yang dapat dialami oleh setiap orang bahkan remaja. Stres pada remaja terjadi berkaitan dengan masa pertumbuhan dan masa perkembangan, remaja khawatir akan perubahan tubuhnya dalam mencari jati diri. Oleh karena itu remaja rentan mengalami stres, kondisi stres tersebut merupakan salah satu pemicu perilaku merokok yang diyakini oleh para remaja untuk meringankan stres yang dialaminya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMA Negeri 5 kota Banda Aceh. Penelitian ini melibatkan 156 siswa dengan karakteristik responden berjenis kelamin laki-laki, usia 11-20 tahun dan berperilaku merokok. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratisfied random sampling dan menggunakan rumus Slovin. Penelitian dilakukan dengan desain Cross Sectional yang dilakukan pada tanggal28 Maret 2013 di SMA Negeri 5 kota Banda Aceh. Sedangkan analisa data yang digunakan adalah Pearson Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMA Negeri 5 kota Banda Aceh dengan koefisien korelasi sebesar 0,026 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa apabila tingkat stres pada remaja laki-laki tinggi, maka semakin tinggi kecenderungan perilaku merokok pada remaja laki-laki.Kata Kunci: Stres, Perilaku Merokok, Remaja Laki-laki ABSTRACTStress is a condition that can be experienced by everyone even teenagers. Stress occurs in adolescents related to future growth and future development, youth worried her changing body in the search for identity. Therefore vulnerable adolescents experiencing stress, the stress condition is one of the triggers of smoking behavior by teens believed to relieve stress they experienced. This study is a descriptive analytic study aimed to determine the correlation between stress and smoking behavior in adolescent boys in SMA Negeri 5 Banda Aceh. The study involved 156 students with the characteristics of respondents male sex, age 11-20 years and smoking behavior. Sampling technique with random sampling techniques and use stratisfied Slovin formula. The study was conducted with a cross-sectional design was conducted on March 28, 2013 SMA Negeri 5 in the city of Banda Aceh. While analysis of the data used is the Pearson Chi-Square. Based on the results, the conclusion that there is a relationship between levels of stress and smoking behavior in adolescent boys in SMA Negeri 5 Banda Aceh with a correlation coefficient of 0.026 (