research

KAJIAN EPIDEMIOLOGI INFEKSI HELMINTHIASIS DAN PERBEDAAN BOBOT TUBUH SERTA DAMPAK EKONOMI PADA KERBAU DI WILAYAH KABUPATEN ACEH TENGAH

Abstract

Ternak kerbau merupakan salah satu andalan produksi daging Indonesiadalam menghadapi Swasembada Daging Nasional. Peternakan rakyat, belum mampumeningkatkan populasi dan produktivitas ternak karena terkendala oleh berbagaipermasalahan salah satunya penyakit. Diantara penyakit ternak yang masih tinggitingkat prevalensinya di Indonesia adalah infeksi Helminthiasis atau dikenal jugasebagai kecacingan pada ternak kerbau. Dampak infeksi Helminthiasis pada ternakmenyebabkan kehilangan nilai ekonomi yang cukup tinggi bagi para peternak. Salahsatu penyebabnya adalah menurunnya nilai jual akibat kurang maksimalnyapertambahan berat badan dan peningkatan biaya pengobatan. Laporan kerugianekonomi akibat ternak terinfeksi Helminthiasis sudah banyak dilaporkan dibeberapanegara, akan tetapi di Indonesia, data yang berisi informasi tersebut dan prevalensikejadian penyakit ini sangat kurang. Kabupaten Aceh Tengah merupakan daerahpeternakan kerbau yang paling utama di Provinsi Aceh, tetapi data mengenai penyakitinfeksi terhadap ternak masih kurang, terutama tentang penyakit infeksiHelminthiasis. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat prevalensi, perbedaan bobot tubuhdan nilai ekonomis pada kerbau terinfeksi Helminthiasis yang berada di WilayahKabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriktif analitikmenggunakan metode wawancara dengan kuesioner. Pertanyaan yang diajukankepada peternak dan pejual ternak berupa pendugaan harga dan kondisi ternak. Datalainnya di ambil berupa lingkar dada ternak untuk menentukan bobot tubuh dansampel feses yang diperiksa dengan metode Mc Master dan Sedimentasi ModifikasiBorray. Berdasarkan jumlah telur cacing yang terdapat di dalam feses ditentukantingkat keparahan dari infeksi Helminthiasis. Selanjutnya perhitungan nilai ekonomiakibat infeksi Helminthiasis dihitung berdasarkan pendekatan rumus modifikasipersamaan dari Swai dan Ulicky. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi penyakit Helminthiasis diWilayah Kabupaten Aceh Tengah sebesar 70,4%, kemudian diketahui juga bahwaumur, berat badan dan penampilan ternak kerbau yang terinfeksi Helminthiasis tidakberpengaruh terhadap nilai ekonomi kerbau. Kerugian akibat infeksi Helminthiasispada kerbau di Kabupaten Aceh Tengah mencapai Rp.1.303.475.712/tahun daripemotongan kerbau dan Rp.15.136.734.976/tahun pada tingkat populasi. Kesimpulandari hasil penelitian ini adalah bobot tubuh ternak kerbau yang terinfeksiHelminthiasis cenderung lebih rendah dibanding yang sehat, dan berpengaruhterhadap harga jual dan nilai ekonomi ternak kerbau

    Similar works