research
KAJIAN EKSPERIMENTAL PADA MIKROSTRUKTUR DAN KEKUATAN BETON YANG MENGGUNAKAN AIR LAUT, PASIR LAUT DAN SEMEN PORTLAND KOMPOSIT SEBAGAI INOVASI TEKNOLOGI UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN PULAU-PULAU TERPENCIL
- Publication date
- Publisher
- LPPM
Abstract
Kendala utama pengembangan budidaya perairan (aqua culture) dan pembangunan infrastruktur di gugusan pulau-pulau terpencil serta daerah pesisir pantai yang lebih rendah dari permukaan air laut (low land) adalah sumber air bersih yang tidak memadai untuk memproduksi beton. Pembuatan kolam dari beton atau pasangan batu yang terbuat dari mortar (semen, air dan pasir) memberikanketahanan (durability) yang tinggi pada kolam untuk budidaya perikanan. Material beton adalah material yang paling banyak digunakan dalam pengembangan infrastruktur. Penggunaan air laut dan pasir laut dalam pembuatan beton bertulang hingga sekarang dibatasi karena mempercepat karat pada besi tulangan dalam beton. Penelitian ini bagian dari inovasi teknologi untuk mengatasi keterbatasan sumber air bersih dan agregat sungai atau gunung. Penelitian ini menggunakan semen Portland Komposit yang merupakan ecosemen dengan unsure limbah seperti abu terbang. Bentuk penelitian adala heksperimental sungguhan (true experimental research) yang dilaksanakan 3 tahun. Penelitian tahun I menitik beratkan pada mix desain, analisa karakteristik mikro struktur dan kekuatan beton yang berorentasi pada optimalisasi air laut dan pasir laut sebagai sumber daya alam nasional. Penelitian tahun ke II dan III melanjutkan uji mikro struktur dan kekuatan, dan secara bersamaan merancang dan menguji pelat beton serta tulangan non korosif yang dapat diimplimentasikan di gugusan pulau-pulau terpencil. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi detail rujukan bagi pemangku kepentingan (pemerintah daerah, Dinas Pekerjaan Umum, Lingkungan Hidup dll) untuk mengembangkan budidaya perikanan di wilayah pesisir pulau-pulau terpencil. Penelitian ini juga dapat menjadi salah satu rujukan penggunaan material untuk pengembangan infrastrktur yang memperkuat konektivitas darat dan laut dan memperkuat pembangunan kawasan strategis untuk industry perikanan dan maritim di wilayah Koridor Ekonomi (KE) Sulawesi serta gugusan pulau-pulau berdasarkan Master Plan Percepatan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia (MP3EI)