research
STUDI PENDAHULUAN MENJADIKAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KOTA MAKASSAR SEBAGAI KAWASAN INDUSTRIALISASI PERIKANAN DAN MINAWISATA
- Publication date
- Publisher
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan Pesisir dan Pulau-pulau kecil di perairain Spermonde Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan melalui grand design pengelolaan integratif (ekologi, sosial ekonomi dan kelembagaan) untuk dapat menjadi basis kekuatan industrialisasi perikanan dan minawisata. Sebagai studi pendahuluan maka target khusus yang ingin dicapai adalah : a) Mengidentifikasi peluang ekonomi sumberdaya perikanan, kondisi sosial dan kelembagaan sebagai potensi sumberdaya di Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Perairan Spermonde Makassar: b) Menganalisis tingkat aspirasi, pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya di Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; c) Menganalisis dampak perubahan ekologi, sosial ekonomi dan kelembagaan akibat aktivitas pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya yang telah dilakukan selama ini di Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah: menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, analisis biofisik perairan, FGD (Focus Group Disscussion) dan PRA (Partisipation Rural Aproach). \ud
Hasil yang ditemukan bahwa kondisi social kelembagaan masyarakat pulau-pulau kecil di wilayah Spermonde Makassar masih diwarnai oleh struktur berdasarkan ikatan komunal dan kelembagaan yang bersifat kultur. Sementara aktivitas ekonomi masih didominasi sebagai nelayan.Peluang ekonomi pesisir dan pulau-pulau kecil di Kota Makassar didukung oleh infrastruktur yang memadai seperti pelabuhan, galangan kapal, tempat pendaratan ikan, perusahan perikanan serta infrastruktur wisata bahari. Aktivitas pemanfaatan sumberdaya perairan yang dapat dikembangkan untuk menjadi landasan fundamental ekonomi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil seperti perikanan tangkap, budidaya laut (keramba jarring apung), budidaya air payau, budidaya terumbu karang, budidaya sea weed; serta aktivitas wisata bahari seperti wisata perairan, diving, snorkeling, pemancingan. Diperlukan peningkatan daya serap dan adopsi teknologi sebagai strategi pemberdayaan dalam peningkatan produksi dan diverisifikasi usaha melalui pendidikan, pembinaan dan pelatihan keterampilan, teknologi tepat guna dan inovatif