research

KONDISI KUALITAS AIR PADA DAERAH PEMELIHARAAN IKAN KERAMBA JARING APUNG DI DANAU MANINJAU

Abstract

Danau Maninjau di Sumatera Barat adalah danau dengan tingkat pemanfaatan sangat tinggi di wilayah daratan maupun perairannya. Di daerah perairan pemeliharaan ikan di keramba jaring apung (KJA) merupakan salah satu kegiatan utamanya. Bahwa kegiatan tersebut telah menyebabkan pertambahan jumlah keramba jaring apung yang signifikan sehingga menyebabkan penurunan kualitas air dan kematian massal ikan yang dipelihara di keramba jaring apung. Pemantauan kualitas air dilakukan pada level permukaaan di perairan Sungai Batang, Sungai Tampang, Maninjau, Intake PLTA pada bulan November 2013 dan September 2015. Hasil riset menunjukan bahwa jumlah KJA pada tahun 2013 adalah 16.120 petak dengan parameter kualitas air adalah kecerahan rata-rata 1,75±0,15 m, total N 1,25±0,48 mg/L, total P 0,47±0,12 mg/L, Ortofospat 0,30±0,04 mg/L, nitrat 1,26±0,3 mg/L dan khlorophyl 1320 mg/m3. Pada bulan September 2015 jumlah KJA sebanyak 21.651 petak dengan kecerahan air rata-rata 1,50±0,26 m, total N 1,71±0,62 mg/L, total P 0,51±0.17mg/L, Ortofospat 0,20±0,05 mg/L, nitrat 1,36 ± 0,8 mg/L dan khlorophyl 1364,1 mg/m3. Rasio kadar TP dan TN pada permukaaan Danau Maninjau bulan November 2013 dan September 2015 masing-masing adalah 4,47 dan 3,51.Berdasarkan kadar TN, TP, khlorophyl dan kecerahan perairan, maka Danau Maninjau berdasarkan indeks status trofik (Carlson’s,1977) tergolong eutrofik berat. Kata Kunci : Danau Maninjau, keramba jaring apung, kualitas air, status trofik

    Similar works