research

Perencanaan Pembuatan Sumur Dalam Di Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

Abstract

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan primer bagi kehidupan manusia. Kota Semarang sebagai kota metropolitan yang terus mengalami pertumbuhan jumlah penduduk pasti membutuhkan air bersih yang tidak sedikit. Pemanfaatan air tanah merupakan solusi yang dapat dilakukan untuk memenuhi permasalahan ini. Pembuatan sumur dalam, sebagai cara pemanfaatan air tanah harus dilakukan. Namun, perencanaan sumur dalam yang tidak sesuai dengan kondisi geologi dan hidrogeologi lokasi akan mengurangi usia guna dan efektifitas dalam pembuatan sumur dalam. Oleh sebab itu, perencanaan sumur dalam menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Wilayah Kelurahan Pudakpayung merupakan salah satu wilayah di Kota Semarang yang mengalami kekurangan air bersih karena bertambahnya jumlah penduduk. Penyelidikan air tanah untuk pemenuhan air bersih yang dilakukan adalah menggunakan metode geolistrik dengan konfigurasi Schlumberger. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisa dengan teknik Matching Curve kemudian diolah menggunakan software Progress. Hasil analisa dari penggunaan software ini adalah nilai tahanan jenis batuan yang kemudian dapat disusun untuk membuat log resistivitas batuan sebagai dasar pembuatan rencana konstruksi sumur. Rencana konstruksi sumur juga harus mempertimbangkan faktor biaya yang ada dan tidak melebihi anggaran yang ada. Berdasarkan pengolahan data geolistrik, diketahui bahwa lapisan akuifer pada lokasi ini berada pada kedalaman 34 hingga lebih dari 90 m dengan nilai tahanan jenis sebesar 25,28 ohm meter dan diinterpretasikan bahwa jenis batuannya adalah batupasir tufan. Setelah dilakukan perencanaan konstruksi sumur maka dihasilkan bahwa kedalaman sumur yang akan di bor hingga 90 meter, pada rencana A pipa jambang dipasang pada ketinggian 0,5 m diatas permukaan tanah hingga kedalaman 90 m, pipa saringan dipasang pada kedalaman 60 m hingga 87 m dengan susunan berselang seling dengan pipa jambang setiap 3 m, grouting dilakukan pada kedalaman 0 hingga 30 m, kerikil pembalut diletakkan pada 30 m hingga 90 m, pompa selam diletakkan pada kedalaman 56 m. Rencana sumur B sendiri pipa jambang juga dipasang pada ketinggian 0,5 m diatas permukaan tanah hingga kedalaman 90 m, pipa saringan dipasang pada kedalaman 60 m hingga 87 m dengan susunan berselang seling dengan pipa jambang setiap 3 m, tidak dilakukan grouting dan tidak diberi kerikil pembalut, pompa selam diletakkan pada kedalaman 56 m. Dengan seluruh perencanan yang telah disusun, rencana anggaran biaya pembuatan sumur dalam beserta perlengkapannya untuk rencana A sebesar Rp 302.494.000,00 dan rencana B Rp 256.219.000,00. Kata kunci : Air tanah, Sumur Dalam, Geolistrik, Konstruksi Sumur Dalam

    Similar works