Dalam konteks keberlanjutan pembangunan pertanian, Perubahan lingkungan strategis seperti liberalisasi perdagangan, pesatnya pertumbuhan pasar modern, dinamika permintaan pasar, dan Perubahan preferensi konsumen menuntut adanya perbaikan dalam sistem manajemen rantai pasok (Supply Chain Management/SCM). Dengan penerapan SCM secara konsisten dan berkesinambungan diharapkan terjadi peningkatan produktivitas, efisiensi usaha, efektivitas distribusi sehingga dapat memenuhi sekaligus memuaskan kebutuhan konsumen. Dengan demikian, pemahaman yang utuh tentang SCM mutlak diperlukan oleh seluruh stakeholder pertanian.
Buku ini mengulas tentang SCM yang dimulai dari tataran teoritis dan selanjutnya membahasnya dengan mengetengahkan kasus pada beberapa komoditas baik di subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, maupun perkebunan. Secara singkat dapat dikemukakan bahwa SCM akan memberikan manfaat jika telah memenuhi persyaratan: (1) aktivitas yang dilakukan sepanjang rantai pasok harus menghasilkan nilai tambah, (2) ada peranan jasa di setiap simpul, (3) harus ada “penentu” harga, (4) ada hubungan kesepadanan antara pelaku, dan (5) harus teridentifikasi penentu dan pengambil keputusan ( key decision makers)