ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENANAMAN MODAL ASING (PMA) PERSEKTOR
EKONOMI DI INDONESIA
Oleh :
Alfa Mahesa
Abstraksi
Modal merupakan pendorong perkembangan ekonomi dan merupakan
sumber untuk menaikan tenaga produksi yang semuanya membutuhkan
kepandaian penduduknya dan mengadakan investasi dan mengolahnya, selain itu
ditentukan pula adanya pendorong untuk mengadakan investasi atas dana yang
diperoleh dari tabungan masyarakat maupun pinjaman luar negeri. Sehubungan
dengan itu diperlukan upaya peningkatan pergerakan dana dari dalam negeri.
Dalam upaya menumbuhkan perekonomian setiap negara senantiasa menciptakan
iklim yang dapat menggairahkan investasi. Sasaran yang dituju bukan hanya
masyarakat kalangan swasta dalam negeri, tapi juga investor asing.
Penelitian ini menggunakan data skunder yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik Jawa Timur mulai tahun 1994-2008. Teknik analisis yang digunakan
adalah Regresi Linier Berganda dengan menggunakan alat bantu computer
program Statistic Program for Social Science (SPSS) Versi 13.0 yang
menunjukkan pengaruh secara signifikan antara variabel bebas dan variable
terikat.
Dengan melihat hasil uji signifikasi Variabel Independen terhadap
Penanaman Modal Asing tersebut di sektor Industri (Y1), Perdagangan (Y2),
Pertanian (Y3) maka ( 1 ) Dapat diketahui bahwa Variabel Tingkat Suku Bunga
Internasional (X1) merupakan Variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap Penanaman Modal Asing. ( 2 ) Dengan melihat hasil koefesien Variable
Independen Kurs Valas (X2) maka dapat disimpulkan bahwa sektor Perdagangan
(Y2) yang mempunyai hasil koefesien yang lebih besar dari pada ketiga sektor
yang lain. ( 3 ) Dengan melihat hasil koefesien Variabel Independen Pertumbuhan
Ekonomi (X3) maka dapat disimpulan bahwa sektor Industri (Y1) merupakan
sektor yang paling dominan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
Kata Kunci : Tingkat Suku Bunga Internasional (X1), Kurs Valuta Asing (X2),
Pertumbuhan Ekonomi (X3) terhadap PMA sektor Industri
Pengolahan (Y1), PMA sektor Perdagangan (Y2), PMA sektor
Pertanian (Y3)