Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan suatu penyakit pada sistem perkemihan
yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat progresif dan irreversible.
Salah satu penanganan penyakit ginjal kronik yaitu dengan menjalani
hemodialisis. Hemodialisis yang dilakukan secara rutin akan menimbulkan
gangguan psikologis yaitu kecemasan, stress, dan depresi. Tingkat gangguan
psikologis yang dialami pasien dipengaruhi oleh mekanisme koping yang
digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat
kecemasan, stres, depresi dan mekanisme koping pasien penyakit ginjal kronik
yang menjalani hemodialisis. Jenis penelitian ini adalah deskripstif kuantitatif.
Metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Sampel penelitian
ini adalah pasien PGK menjalani hemodialisis rawat jalan dengan jumlah 91
pasien. Instrumen menggunakan kuesioner DASS 42. Hasil penelitian ini
menunjukkan sebanyak 52,7% mengalami kecemasan normal; 18,6% kecemasan
ringan; 17,6% kecemasan sedang; 4,4% kecemasan berat, 6,6% kecemasan sangat
berat; 64,8% stres normal, 24,2%, stres ringan, 6,6% stres sedang, 1,1% stres
berat, 3,3% stres sangat berat; 51,6% depresi normal, 23,1% depresi ringan,
25,3% depresi sedang. Penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden
mengalami tingkat kecemasan, stress, depresi yang normal dan koping adaptif.
Perawat dapat menerapkan relaksasi otot progresif, Cognitive Behavioral Therapy
untuk mencegah atau mengatasi masalah psikologis yang dialami pasien PGK