research

PERANCANGAN 5S UNTUK MEREDUKSI AKTIVITAS NON VALUE ADDED DALAM AKTIVITAS CHANGE OVER (STUDI KASUS PT. JANSSEN INDONESIA)

Abstract

Kekurangan komponen yang sering terjadi pada router section mengakibatkan peningkatan WIP pada assembling section.Dari FMEA diperoleh hasil bahwa section router yang menjadi constrain sistem. Hal ini dikarenakan banyak aktivitas searching dan transportasi berlebih dikarenakan kondisi tempat kerja dan peletakan peralatan tidak teratur dan berserakan. Akibatnya waktu change over menjadi lebih tinggi. Dengan jenis komponen yang banyak di section router, perlu tindakan perbaikan untuk meminimasi waktu change over. Penggunaan metode 5S untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja dan rancangan rak peralatan baru dapat mengeliminasi searching time. Hasilnya adalah aktivitas non value added pada change over komponen reguler berkurang 41% dan mengurangi waktu sebesar 41,6%. Pada pembuatan Item baru, aktivitas non value added berkurang 36,6% dan waktunya berkurang 53,3%.Makalah ini memaparkan rancangan 5S di router section PT Janssen Indonesia. Kata kunci: changeover, FMEA, 5S, TRIZ metho

    Similar works