Kualitas Semen Kambing Peranakan Etawah yang Disuplementasi dengan Tepung Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh suplementasi tepung daun binahong terhadap kualitas semen secara makroskopis dan mikroskopis pada kambing PE. Penelitian dilaksanakan bulan Maret – Juni 2016 di Kelompok Tani Ternak (KTT) Manunggal IV Dusun Wawar Lor, Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Analisis kandungan nutrisi pakan dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 4 ekor kambing jantan yang terdiri dari 2 ekor kambing dengan bobot badan antara 50 – 55 kg (U1) dan 2 ekor kambing dengan bobot badan antara 65 – 70 kg (U2). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tepung daun Binahong, agar-agar, larutan eosinnegrosin 0,2% dan NaCl 3%. Peralatan yang digunakan yaitu blender, almari pengering, object glass, cover glass, pipet, vagina buatan, tabung tulip, pH meter, bunsen, pipet eritrosit, haemocytometer dan mikroskop. Perlakuan berupa pemberian tepung daun Binahong dengan dosis T1 (43,9 mg/kg bobot badan/hari) dan T2 (87,8 mg/kg bobot badan/hari). Rancangan percobaan yang digunakan adalah 2 ekor kambing dari kelompok U1 mendapat dosis tepung daun Binahong T1 dan T2 (T1U1 dan T2U1) dan 2 ekor kambing dari kelompok U2 mendapat dosis tepung daun Binahong T1 dan T2 (T1U2 dan T2U2). Parameter yang diamati yaitu kualitas semen secara makroskopis dan mikroskopis. Data diolah secara statistik menggunakan uji F maksimum yang dilanjutkan dengan uji Friedman dan uji T lalu dilanjutkan dengan uji Median untuk mengetahui dosis yang paling efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun Binahong berpengaruh (P<0,05) terhadap kualitas semen secara makroskopis dan mikroskopis pada kambing PE. Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian tepung daun Binahong dengan dosis 43,9 mg/kg bobot badan/hari lebih efektif dalam meningkatkan gerak massa, gerak individu dan konsentrasi spermatozoa, sedangkan dosis 87,8 mg/kg bobot badan/hari lebih efektif dalam meningkatkan volume dan pH semen, meningkatkan viabilitas spermatozoa dan menurunkan abnormalitas sel spermatozoa

    Similar works