Latar Belakang Pemberian cairan ringer laktat sering dikaitkan dengan kejadian
asidosis. Keadaan asidosis dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah yang
akan memperburuk keadaan hipotensi. Kejadian asidosis dapat dicegah melalui
pemberian cairan yang sesuai dengan konsentrasi plasma tubuh. Ringer asetat
malat memiliki kandungan asetat dan malat untuk mencegah asidosis. Keadaan
asam basa dapat dilihat melalui pemeriksaan sederhana BGA yang dapat dilihat
dari kadar base excess.
Tujuan Meneliti perbedaan perubahan kadar base excess antara preload
20cc/kgBB ringer laktat dengan preload 20cc/kgBB ringer asetat malat.
Metode Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik dengan
metode belah lintang. Sampel diambil secara purposive sampling dan didapatkan
data catatan medis 15 orang dengan ringer laktat sebagai cairan preload dan data
catatan medis 15 orang dengan ringer asetat malat sebagai cairan preload dan
menjalani operasi bedah sesar dengan anestesi spinal pada bulan September –
Oktober 2013. Digunakan uji T - tidak berpasangan untuk analisis statistik.
Hasil Perbedaan perubahan kadar base excess sebelum dan sesudah pemberian
preload kelompok yang menggunakan ringer laktat 1,50 1,577. Perbedaan
perubahan kadar base excess sebelum dan sesudah pemberian preload kelompok
yang menggunakan ringer asetat malat 1,28 1,688 dengan nilai kemaknaan
(p>0,05).
Kesimpulan Perbedaan perubahan kadar base excess pada pemberian ringer
laktat dan ringer asetat malat sebagai cairan preload tidak memiliki kemaknaan
yang bermakna secara statistik.
Kata kunci: base excess, ringer laktat, ringer asetat mala