research

PERBANDINGAN SKOR DECISION MAKING ANTARA ATLET CABANG OLAHRAGA PERMAINAN DENGAN BELA DIRI

Abstract

Latar Belakang: Kemampuan decision making atau pengambilan keputusan memainkan peran dalam pencapaian tujuan selama aktivitas olahraga dilakukan. Bola voli dan sepak bola merupakan olahraga permainan beregu sedangkan taekwondo dan karate merupakan olahraga bela diri individual. Keempat cabang olahraga tersebut memiliki gerakan, teknik, jumlah pemain, dan aturan permainan yang berbeda sehingga memerlukan pola pikir yang berbeda terhadap tindakan yang akan dilakukan. Tujuan: Membandingkan skor decision making antara atlet cabang olahraga permainan dengan bela diri. Metode: Penelitian menggunakan desain belah lintang. Penelitian dilaksanakan di tempat latihan cabang olahraga di Kota Semarang. Subjek penelitian adalah 56 atlet laki-laki usia 14-19 tahun dari cabang olahraga bola voli, sepak bola, karate dan taekwondo. Subjek penelitian terdiri atas empat kelompok dengan jumlah 14 orang pada masing-masing kelompok. Skor decision making diukur menggunakan Iowa Gambling Task. Analisis statistik menggunakan uji t tidak berpasangan, uji Mann-Whitney dan uji Kruskal Wallis. Hasil: Rerata dan simpang baku skor decision making pada atlet cabang olahraga bela diri adalah 1,79 ± 6,71, lebih tinggi dibandingkan dengan permainan 0,79 ± 4,26 (p=0,596). Rerata dan simpang baku skor decision making pada atlet cabang olahraga tertinggi terdapat pada atlet karate dengan 1,86 ± 5,61, taekwondo 1,71 ± 7,88, bola voli 1,71 ± 3,52 dan terendah pada atlet sepak bola dengan -0,14 ± 4,85 (p=0,509). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna skor decision making antara atlet cabang olahraga permainan dan bela diri. Kata Kunci: olahraga, bola voli, sepak bola, taekwondo, karate, decision making, Iowa Gambling Task

    Similar works