Pasien kanker payudara akan mengalami tanda dan gejala selama proses kemoterapi, dimana mereka harus mampu menanganinya secara mandiri. Hal tersebut dapat dicapai ketika self efficacy tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran self efficacy dalam perawatan mandiri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling. Total responden dalam penelitian ini adalah 145 responden. Pengambilan data dilakukan di RSUD DR. Moewardi pada bulan Agustus 2016. Data dikumpulkan dengan kuesioner SMSES-BC (Symptom Management Self Efficacy Scale- Breast Cancer). Kuesioner ini terdiri dari 3 sub skala yaitu self efficacy dalam pemecahan masalah, self efficacy dalam pengelolaan efek samping, self efficacy dalam pengelolaan masalah emosional. Kuesioner ini menggunakan Likert Scale dengan rentang nilai 0-10dan telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha untuk 26 pertanyaan adalah 0,943. Hasil menunjukkan hampir sebagian besar responden yaitu 93,8%memiliki tingkat self efficacy yang tinggi, tetapi terdapat 0,7% responden yang menunjukkan tingkat self efficacy yang rendah dan 5,5 % responden menunjukkan tingkat self efficacy sedang. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pasien kanker payudara di RSUD DR. Moewardi sudah menunjukkan self efficacy yang baik dalam melakukan perawatan mandiri. Saran bagi perawat dan rumah sakit adalah untuk mengidentifikasi tingkat self efficacy sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat seperti manajemen nyeri dan memberikan training self efficacy guna mempertahankan dan meningkatkan derajat self efficacy pasien