Suatu penelitian telah dilaksanakan pada Mei – September 2015 di
kandang Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas Peternakan
dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji pengaruh pemberian pakan dengan sumber protein berbeda, terhadap
bobot dan persentase potongan komersial karkas pada kambing Kacang.
Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 12 ekor Kambing
Kacang Jantan berumur 1,5 tahun, bobot badan rata-rata 17,31 ± 1,55 kg (CV
8,98%). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3
perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah T0 = 60% rumput
gajah dan 40% gliricidia, T1 = 30% rumput gajah ; 30% gliricidia ; 6,20% tepung
ikan ; 14,10% wheat bran dan 19,70% onggok, T2 = 30% rumput gajah ; 30%
gliricidia ; 6,50% bungkil kedelai ; 14,10% wheat bran dan 19,40% onggok.
Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah bobot dan persentase potongan
komersial karkas.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) pada bobot
potongan komerseial neck, tertinggi T2 ( 326 gram), disusul T1 ( 285 gram dan
terendah T0 (163 gram). Bagian shoulder tertinggi perlakuan T2 (1.658 gram),T1
(1.259 gram) dan bobot terendah T0 (688 gram). Potongan komersial breast
memiliki nilai tertinggi pada T2 (549 gram),disusul T1 (416 gram) dan T0 (220
gram). Bagian flank tertinggi perlakuan T2 (94 gram),T1 (84 gram) dan bobot
terendah T0 (40 gram). Bobot rack tertinggi perlakuan pada T2 (499 gram),T1
(331 gram) dan bobot terendah T0 (189 gram). Bagian loin memiliki nilai
tertinggi pada T2 (526 gram),disusul T1 (373 gram) dan T0 (218 gram), dan leg
tertinggi perlakuan T2 (1.726 gram),T1 (1.295 gram) dan bobot terendah T0 (819
gram). Bobot foreshank tidak berbeda nyata (P>0,05) pada semua perlakuan
dengan rata - rata (383 gram). Persentase potongan komersial karkas
menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan rata – rata neck (6,06 %),
shoulder (27,48 %), foreshank (9,44 %), breast (9,03 %), flank (1,64 %), rack
(7,82 %), loin (8,57 %), dan leg (30,02 %).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sumber protein
bungkil kedelai lebih baik dibandingkan tepung ikan, terlihat dari peningkatan
proporsi bobot potongan komersial karkas Kambing Kacang