Karya seni berbentuk citra digital memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan
karya seni dalam bentuk lain karena memiliki media pengolahan dan media publikasi yang
luas. Namun, dibalik kemudahan yang diberikan, memberikan kesempatan bagi pihak β
pihak yang tidak berhak untuk membuat salinan tanpa izin, bahkan untuk kepentingan
komersial. Pentingnya masalah penyalinan tanpa izin ini mendorong pengembangan cara
untuk mencegahnya, salah satu cara adalah dengan watermarking. Tugas akhir ini
mengembangkan aplikasi watermarking dengan metode gabungan DWT-DCT-SVD
dengan detektor non-blind untuk watermarking citra digital, diharapkan citra terwatermark
yang
dihasilkan
memiliki
imperceptibility
yang
tinggi
dan
citra
watermark
yang
disisipkan
memiliki
robustness yang kuat terhadap serangan flipping, cropping, rotasi dan
kompresi. Detektor yang digunakan pada tugas akhir ini adalah non-blind, maka terdapat
informasi yang dihasilkan pada proses penyisipan yang tetap digunakan untuk proses
ekstraksi watermark. Setelah dilakukan beberapa pengujian, diperoleh hasil bahwa metode
gabungan DWT-DCT-SVD menunjukkan performa yang cukup baik dalam hal
imperceptibility karena citra ter-watermark memiliki nilai PSNR tertinggi 51,8768 dB dan
nilai PSNR terendah 35,8680 dB, dalam hal robustness, metode ini juga menunjukkan
performa yang baik karena citra watermark hasil ekstraksi memiliki nilai NC tidak kurang
dari 0.9 jadi dapat diambil hasil bahwa tingkat kemiripan watermark asli dengan
watermark hasil ekstraksi tidak berbeda jauh meskipun terdapat informasi yang hilang