“Kembali Ke Asal” pada karya ini pencipta terinspirasi dari saat kakek tercinta
ketika meninggal dunia. Seperti biasa kepercayaan masyarakat Bali ketika ada yang
meninggal maka akan dibuatkan upacara yang disebut ngaben. Ciri khas dari
ngaben itu sendiri biasanya untuk membawa mayat kekuburan dengan
menggunakan wadah atau bade yang disertai dengan lembu. Ngaben dalam
masyarakat Hindu Bali memiliki tingkatan upacara yaitu: nista (kecil/sederhana),
madia (menengah), utama (mewah/besar). Hal tersebut tergantung dari tingkat
kemampuan ekonomi seseorang atau sangat tergantung dari situasi dan kondisi atau
tergantung desa, kala, patra (tempat, waktu, keadaan), sehingga dalam upacara
ngaben di Bali tidak selalu ada wadah atau tempat untuk mengusung mayat ke
kuburan akan tetapi yang paling umum adalah mayat dibakar atau dikremasi