Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model evaluasi aspek
afektif pada pendidikan agama Islam di madrasah aliyah dan pondok pesantren.
Model ini bermanfaat untuk mengadakan perbaikan pengembangan aspek afektif
dalam proses pendidikan agama Islam di Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian pengembangan ini mengacu langkah yang
dikembangkan oleh Cennamo & Kalk (2005), yang tersebut terdiri atas tiga tahap,
yaitu: 1) tahap pra-pengembangan model, 2) tahap pengembangan model konseptual,
dan 3) tahap penerapan model. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
penilaian diri dengan responden 670 orang peserta didik di empat lembaga
pendidikan yang terdiri atas dua madrasah aliyah dan dua pondok pesantren di
wilayah Kabupaten dan Kota Kediri. Validasi instrumen menggunakan Content
Validity melalui FGD dan validasi konstruk menggunakan Exploratory Factor
Analysis (EFA) dan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Estimasi reliabilitas
instrumen menggunakan formula Alpha Cronbach.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Model Evaluasi Aspek Afektif pada Pendidikan
Agama Islam (EAPAI) dapat memberikan informasi yang tepat, akurat, dan
komprehensif, serta bermanfaat secara optimal bagi Pendidikan Agama Islam. 2)
Komponen model EAPAI terdiri atas Input, Process, dan Output. 3) Model EAPAI
memiliki kecocokan yang baik (good fit), karena p value = 0,3207; Nilai GFI = 0,94;
Nilai RMSEA = 0,019; AGFI = 0,91; NFI = 0,96; dan nilai CFI =1.00. 4)
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS dapat disimpulkan
bahwa instrumen angket secara gabungan adalah reliabel, dengan koefisien Alpha
(0.827) > 0.7. 5) Model EAPAI cukup efektif untuk madrasah aliyah dan pondok
pesantren dengan rerata skor 3.6. dalam skala 1 sampai dengan 4. 6) Panduan
penggunaan model EAPAI masuk dalam kategori baik dengan rerata skor 3.6. dalam
skala 1 sampai dengan 4