Bahasa Jawa dimanfaatkan oleh calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah
periode 2013—2018 dalam slogan pada baliho-baliho yang dipajang di sepanjang jalan di
Kota Semarang. Bahasa Jawa sengaja dimanfaatkan untuk menarik simpati warga. Penelitian
sosiolinguistik ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif yang bertujuan mengetahui
alasan, bentuk dan masalah sosial yang melatarbelakangi penggunaan slogan-slogan
tersebut. Hasil analisi menunjukkan bahwa slogan berbahasa Jawa dipilih sebagai respon
dari upaya pemertahanan bahasa Jawa sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 9 Tahun. Tingkat tutur dimanfaatkan untuk memilih sasaran mitra tuturnya.
Selain itu slogan-slogan yang dipilih merupakan reaksi atau sikap dari fenomena yang sedang
menjadi sorotan masyarakat