Kumpulan gangguan fisik yang menyerang pengguna komputer disebut dengan Computer Vision Syndrome (CVS). Sekitar 88 - 90 % pengguna komputer mengalami CVS. Keluhan yang sering diungkapkan oleh pekerja komputer adalah kelelahan mata (yang merupakan gejala awal), mata terasa kering, mata terasa terbakar, pandangan menjadi kabur, penglihatan ganda, sakit kepala, nyeri pada leher, bahu dan otot punggung dan tekanan darah tidak normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menganalisis faktor individu dan lingkungan terhadap keluhan computer vision syndrome pada karyawan bagian central control room PT. X Jepara. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan interpretative. Sebagian responden mengetahui postur duduk ideal tegak lurus, dari ketiga kursi yang paling mendekati kaidah kursi yang baik untuk mendukung kesesuian postur duduk adalah kursi kerja tipe 1 dan 2. Setiap responden memiliki persepsi yang berbeda mengenai jarak pandang mata terhadap monitor. Responden tidak mengetahui sudut pandang ideal mata terhadap monitor. Terdapat sebagian responden yang memiliki riwayat gangguan okuler, yaitu myopia. Lama melihat monitor responden berkisar 8 jam dengan waktu istirahat yang tidak terjadwal. Rata-rata usia responden adalah 30 β 40 tahun. Semua responden menyatakan pencahayaan ruangan sudah cukup, namun hasil pengukuran pencahayaan umum menunjukkan masih diatas standar. Sebagian besar responden menyatakan terbiasa dengan penggunaan multiple monitor, namun posisi monitor masih belum sesuai. Resolusi monitor memenuhi standar namun semua responden mengeluhkan ukuran monitor yang kurang besar. Sebagian responden menyatakan kontras monitor sudah sesuai, namun hasil pengukuran pencahayaan lokal menunjukkan masih diatas standar. Sebagian responden menyatakan masih merasakan kesilauan monitor. Sebagian besar karyawan menyatakan monitor terbebas dari kedipan
Kata Kunci: Computer Vision Syndrome, Faktor Individu, Faktor Lingkunga