research

HUBUNGAN GETARAN MEKANIS DAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PENGRAJIN MEUBEL KAYU DESA BULAKAN KABUPATEN SUKOHARJO

Abstract

Tahun 2010 jumlah pekerja di sektor informal sebanyak 73,67% namun hanya 1% yang mendapat pelayanan kesehatan. Pekerja informal di industri kayu berisiko mendapatkan keluhan musculoskeletal akibat getaran mekanis dan postur kerja yang kurang sesuai saat melakukan aktivitas. Hasil observasi awal pada 5 alat yang digunakan semuanya melebihi Nilai Ambang Batas getaran mekanis. Postur kerja yang berisiko digunakan seperti jongkok, membungkuk, aktivitas berulang ataupun statis. Sebanyak 70% pekerja dari 10 responden awal mengeluhkan nyeri di bagian punggung bawah, bahu, siku, dan pergelangan tangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara getaran mekanis dan postur kerja dengan keluhan musculoskeletal pada pengrajin meubel kayu Desa Bulakan Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pengrajin meubel kayu di bagian penggergajian, pembuat pola dan perakitan berjumlah 102 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 54 orang. Analisis data menggunakan uji Chi Square, dengan taraf signifikansi α = 5% menunjukkan bahwa ada hubungan antara getaran mekanis dengan keluhan musculoskeletal (p value=0,023), ada hubungan antara postur kerja dengan keluhan musculoskeletal (p value=0,0001) di Desa Bulakan Kabupaten Sukoharjo Kata Kunci: getaran mekanis, postur kerja, keluhan musculoskeleta

    Similar works