Jamur endofit spons merupakan jamur yang hidup di dalam jaringan spons.
Hubungan antara spons dengan mikroorganisme diduga menghasilkan senyawa
bioaktif yang identik dengan spons inang sehingga dapat dijadikan sumber senyawa
aktif baru. Kondisi lingkungan standar di laboratoium menjadikan gen jamur
menjadi diam sehingga tidak menghasilkan metabolit sekunder, akibatnya tidak ada
produk bioaktif yang ditemukan. Konsorsium merupakan salah satu upaya untuk
mengaktifkan kembali gen jamur yang diam. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kasar konsorsium A. sydowii dengan jamur
tempe terhadap bakteri V. harveyi dan V. parahaemolyticus.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019 - Mei 2019 di
Laboratorium Marine Natural Product, Laboratorium Terpadu dan Laboratorium
Tropical Marine Biotechnology, Universitas Diponegoro Semarang. Sampel jamur
A. sydowii merupakan koleksi dari Laboratorium Marine Natural Product dan
jamur tempe diperoleh dari tempe komersial. Kultur jamur A. sydowii dan jamur
tempe dilakukan dengan metode plugging. Aspergillus sydowii dikultur konsorsium
dengan jamur tempe menggunakan masa kultur 9 hari, 12 hari, dan 15 hari.
Ekstraksi A. sydowii dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etil asetat
menggunakan rotary evaporator. Uji sensitivitas antibakteri menggunakan metode
difusi agar. Hasil penelitian didapatkan jamur hasil kultur menggunakan metode
konsorsium memiliki aktivitas antibakteri tertinggi terhadap patogen V. harveyi dan
V. parahaemolyticus pada masa kultur 15 hari.
Kata kunci: Antibakteri, V. harveyi, V. parahaemolyticus, konsorsium, Aspergillus
sydowii, temp