Penelitian mengenai Pendugaan Bobot Badan Sapi Brahman Pada Umur
Sapih di BPTU-HPT Sembawa Sumatera Selatan dilaksanakan pada bulan Mei -
Juni tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan
antara ukuran tubuh dengan bobot umur sapih sapi Brahman. Manfaat dari
penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai pendugaan bobot sapih
yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan harga jual sapi oleh peternak rakyat
dan proses seleksi oleh BPTU-HPT Sembawa.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data recording 50 ekor
sapi Brahman hasil perkawinan dengan straw impor dari Kanada dan USA, yang
meliputi bobot badan lahir, bobot badan umur 205 hari, ukuran tubuh umur lahir
dan umur sapih di BPTU – HPT Sembawa, Sumatera Selatan. Data recording yang
dianalisis adalah dimensi ukuran tubuh (tinggi gumba, panjang badan dan lingkar
dada). Perhitungan bobot umur terkoreksi 205 hari dilakukan untuk menghilangkan
bias bobot karena pengaruh umur induk. Persamaan regresi, koefisien korelasi (r)
dan koefisien determinasi (R
2
) diperoleh menggunakan program komputer SPSS
versi 20 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkar dada merupakan ukuran tubuh
yang memiliki keeratan paling besar dan positif terhadap bobot sapih sapi Brahman
jantan dan betina. Nilai koefisien korelasi (r) dan koefisien determinasi (R
) pada
umur terkoreksi 205 hari masing-masing sebesar 0,71; 51,4 dan 0,87; 76,4,
sedangkan pada umur nyata di lapangan masing-masing sebesar 0,74; 54,9 dan
0,93; 86,6.
Simpulannya Lingkar dada dapat digunakan untuk menduga bobot sapih
sapi Brahman baik berdasarkan umur nyata di lapangan ataupun umur terkoreksi
205 hari