JAKARTA THERAPEUTIC NURSING HOME

Abstract

Pada era ini, jumlah penduduk Indonesia terus meningkat dikarenakan dampak dari baby boom pada awal abad ke-21 lalu. Demografi tersebut juga beriringan dengan peningkatan angka harapan hidup, penurunan angka kelahiran, dan penurunan angka kematian. Hal ini menunjukkan bahwa program layanan pemerintah terkait bidang kesehatan dan layanan masyarakat meningkat, terutama bagi penduduk lanjut usia. Di sisi lain, fenomena ini menjadi tantangan tersendiri untuk menangani keberlanjutan hidup penduduk lanjut usia mengingat kondisi kesehatan, ekonomi, dan sosial pada usia lanjut yang akan terus menurun. Secara global, Indonesia dikatakan sudah termasuk kategori era penduduk menua (ageing population) dikarenakan jumlah penduduknya yang berusia 60 tahun ke atas sudah melebihi angka 7 persen dari keseluruhan penduduk (Soeweno, 2009). Fenomena ini harus menjadi kesadaran juga bagi berbagai pihak dalam pembangunan fasilitas sosial khusus untuk menunjang keberlangsungan hidup para lansia, salah satunya adalah Nursing Home. Secara spesifik, persentase penduduk lansia di Indonesia tahun 2017, Ibukota Negara Republik Indonesia, DKI Jakarta mencapai 7,19 persen. Walaupun memiliki persentase lansia diatas 7%, DKI Jakarta merupakan kota yang memiliki lansia dengan tingkat pendidikan tertinggi dengan persentase mencapai 9,17%, sehingga menandakan DKI Jakarta memiliki lansia dengan pola pikir yang lebih maju ke depan dan lebih terbuka akan keberlanjutan hari tua nya. Berdasarkan fenomena dan urgensi tersebut, Provinsi DKI Jakarta masih membutuhkan fasilitas pelayanan sosial bagi lansia, seperti Therapeutic Nursing Home yang didukung oleh desain yang disesuaikan dengan perilaku dan kebutuhan lansia demi tercapainya kondisi lansia yang lebih baik dan sejahtera

    Similar works