thesis

Aliran sifatiyah dan mu'atilah dalam islam

Abstract

Dalam wilayah teologi, aspek ketauhidan merupakan sentral pembahasan dan perdebatan diantara kalangan mutakallimin, sebutan bagi teolog Islam, bahkan menjadi salah satu dasar pegangan bagi salah satu aliran teologi Islam. Banyak pembahasan yang diperdebatkan sekitar permasalahan ketauhidan ini. Di antaranya adalah masalah tentang sifat-sifat Tuhan. Dalam bidang ini muncul dua kubu aliran kalam yang saling bertentangan di mana masing-masing memiliki argumentasi sendiri tentang sifat-sifat Tuhan. Kelompok pertama disebut sebagai aliran S�ifatiyah yang dipelopori oleh kaum Sunni dan Asy'ariyah. Kelompok kedua adalah aliran Mu'at�ilah yang dipelopori oleh kaum Mu‘tazilah dan Jahmiah. Aliran S�ifatiyah merupakan kelompok yang memandang persoalan berdasarkan pengertian lahir dan digambarkan dalam pola pemahaman manusia biasa, dengan sekuat tenaga memegangi prinsip menyucikan dan membedakan Allah dari segala makhluk. Sedangkan aliran Mu'at�ilah beranggapan bahwa Allah merupakan dzat yang suci dari segala hal yang berhubungan dengan tasybih dan tajassum, termasuk di dalamnya adalah pemberian atribut sifat-sifat. Bagi mereka sifat adalah dzat. Maka dari itu pemberian sifat pada Tuhan berarti menciptakan dzat selain Tuhan dan itu dilarang dalam Islam. Dari latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah yang dimaksud aliran S�ifatiyah dan Mu'at�ilah? (2) Bagaimana Konsep Sifat-Sifat Tuhan dalam pandangan aliran S�ifatiyah dan Mu'at�ilah? (3) Bagaimana status sifat menurut aliran S�ifatiyah dan Mu'at�ilah? Penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif merupakan metode deskripsi yang disertai dengan analisis yang bersifat kritis. Fokus penelitian analitis deskriptif adalah mendiskripsikan dan membahas gagasan yang selanjutnya dikonfrontasikan dengan gagasan primer yang lain dalam upaya melakukan studi yang berupa perbandingan, hubungan dan pengembangan model. Hasil penelitian ini adalah Aliran Sifatiyah adalah aliran yang percaya kepada sifat-sifat Allah. Bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang harus diketahui oleh Makhluk-Nya. Di antara sifat-sifat Allah yang diyakini oleh aliran Sifatiyah adalah satu sifat jaiz Allah, dua puluh sifat wajib Allah dan dua puluh sifat muhal Allah. Pendapat aliran Sifatiyah ini didasarkan pada ayat-ayat al-Qur’an yang mutasyabihât, yaitu ayat-ayat al-Qur’an yang membicarakan sifat-sifat Allah yang secara jasmani sama seperti sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk (antropomorfisme). Namun Aliran Sifatiyah juga menolak faham antropomorfisme pada sifat-sifat Allah. Sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah berbeda mutlak dengan sifat yang dimiliki oleh manusia. Aliran Mu’atilah merupakan aliran yang menolak pelabelan sifat-sifat Allah. Menurut aliran ini, sifat-sifat yang dinisbatkan kepada Allah adalah esensi dari śat Allah itu sendiri. Di samping itu Aliran Mu’atilah juga menolak sifat-sifat antrophomorfisme yang ditujukan kepada Allah, karena Allah itu berbeda dengan v Makhluk. Jadi, jika ada ayat-ayat al-Qur’an yang menyebutkan sifat-sifat jasmani yang dinisbatkan pada Allah, maka harus diinterpretasikan lain. Misalnya, kata al- ’ain jangan diartikan sebagai mata, melainkan harus dipahami sebagai pengetahuan. Dari pendapat dua aliran di atas, dapat ditarik benang merah bahwa pada dasarnya kedua aliran tersebut menolak penisbatan sifat-sifat Ŝat Allah pada makhluk. Karena baik aliran Sifatiyah maupun Mu’atilah sama-sama tidak menerima faham antrophomorfisme. Dan secara esensial keduanya sama-sama mengakui ayat-ayat mutasyabihât, hanya saja mereka berbeda dalam memberikan pemaknaan terhadap ayat-ayat tersebut. Aliran Sifatiyah lebih tekstual, dalam artian memberikan interpretasi yang mendekati dengan teks yang ada dalam nas al-Qur’an. Sedangkan aliran Mu’atilah memberikan pemaknaan yang lebih kontekstual terhadap ayat-ayat mutasyabihât tersebut

    Similar works