Model workshop 2l'tmisE bagi Guru sekolah Dasar pada Muatan Pelajaran IPA

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk: 1) Menghasilkan produk berupa model workshop 21stmisE yang efektif untuk meningkatkan TPACK dan mereduksi miskonsepsi IPA pada guru SD, 2) mengetahui kelayakan model workshop 21stmisE, dan 3) mengetahui keefektifan model workshop 21stmisE. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan desain Borg and Gall, yang terdiri atas sepuluh langkah: 1)research and information collecting, 2) planning, 3) develop preliminary form of product, 4) preliminary field testing, 5) main product revision, 6) main field testing, 7) operational product revision, 8) operational field testing, 9) final product, serta10) dissemination dan implementation. Subjek ujicoba terdiri dari para ahli, praktisi, dan guru kelas IV dari SD negeri dan swasta di Surakarta, dengan status akreditasi A dan B, yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Jenis data yang diperoleh berupa kualitatif dan kuantitatif. Data yang dikumpulkan meliputi: data analisis kebutuhan, data validitasreliabilitas model workshop dan perangkatnya, data keterlaksanaan model, dan data keefektifan model workshop. Instrumen penelitian terdiri atas angket, panduan FGD, tes, dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Model workshop 21stmisE ini efektif meningkatkan TPACK dan mereduksi miskonsepsi IPA pada guru SD, mempunyai durasi selama 33 JP; sintaks dengan enam tahap kegiatan (diistilahkan “Si SemiR TeRi); sistemsosial (interaksi antara instruktur dan peserta pada kegiatan yang membekali keterampilan Abad 21); prinsip reaksi(cara instruktur melihat dan memperhatikan peserta dalam setiap kegiatan untuk meningkatkan TPACK dan mereduksi miskonsepsi IPA) ; sistem pendukung(sarana prasarana praktik IPA dan perangkat kegiatan workshop), dampak instruksional (TPACK dan kondisi miskonsepsi IPA) dampak pengiring (kompetensi Abad 21), dan luaran workshop berupa RPP tematik berbasis teknologi yang dapat mereduksi miskonsepsi IPA. (2) Model workshop 21stmisE beserta perangkatnya layak digunakan berdasarkan nilai validitas 0,93 (sangat valid) dan keterlaksanaan model 97,5% (sangat baik).(3) Model workshop 21stmisE mempunyai keefektifan yang tinggi dalam meningkatkan TPACK sekaligus mereduksi miskonsepsi IPA pada guru SD. Keefektifan ini dilihat dari perbedaan signifikan pada nilai TPACK maupun kondisi miskonsepsi IPA pada guru SD yang diterapkan model workshop 21stmisE dan model workshop konvensional. Pada model workshop21stmisE, TPACK guru meningkat dankondisi miskonsepsi IPA menurun, jika dibandingkan dengan yang diterapkan model workshop konvensional

    Similar works