Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pola bangunan SMK indigenous wisdom Tri Hita Karana. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam. Kredibilitas dan konsistensi data kualitatif dikontrol melalui pengecekan kondisi struktur bangunan di sepuluh SMK dalam waktu
yang cukup lama. Pola bangunan SMK model Indigenous Wisdom THK menggunakan konsep Tri Mandala dengan tata nilai horizontal hulu-teben. Tri Mandala dipedomani
sebagai tata nilai penyelarasan dan pengharmonisan lingkungan bangunan SMK. Konsep hulu-teben memiliki tiga orientasi yaitu: (1) berdasarkan sumbu bumi berorientasi kajakelod (gunung-laut); (2) berdasarkan arah tinggi-rendah (tegeh-lebah); (3) berdasarkan sumbu matahari yakni timur-barat (matahari terbit dan terbenam). Perpaduan orientasi gunung-laut atau kaja-kelod dan Matahari terbit dan terbenam kangin-kauh (timur-barat) dalam konsep hulu-teben kemudian terbentuk pola sanga mandala, yang membagi ruang menjadi sembilan zona. Tri mandala dan sanga mandala digunakan sebagai pola pembuatan struktur bangunan SMK sehingga lingkungan SMK menjadi harmonis seimbang dalam membangun suasana belajar yang menyenangkan